Senin, 12 Juni 2017

Cara SETAN menjerat manusia....




Setan tahu persis kelemahan manusia yang cenderung memperturutkan hawa nafsu, dia terus berusaha untuk menjauhkan manusia dari aturan-aturan yang telah ditetapkan Allah SWT, Khususnya kaum wanita yang dijauhkan dari jati dirinya sebagai seorang muslimah yaitu mengenakan hijab. Berikut ini tahapan-tahapannya.

Pada tahap ini setan berusaha mengganggu para wanita untuk berfikiran bahwa hijab tidak ada kaitannya dengan agama. Banyak orang yang tidak berhijab karena menganggap bahwa menghijabi hati lebih penting daripada berhijab secara sesungguhnya. Sehingga  ketika zaman telah berubah, atau kebudayaan manusia telah berganti, maka banyakalasan untuk mengganti hijab dengan pakaian yang lebih modern tapi tidak menutup aurat.   Berhijab itu hukumnya wajib bagi para wanita yang sudah akil baligh. 
Berbeda halnya jika seorang wanita berkeyakinan, bahwa hijab adalah pakaian syar’i (identitas keislaman), dan memakainya adalah ibadah bukan sekedar mode. Biarpun hidup kapan saja dan di mana saja, maka hijab syar’i tetap dipertahankan.
Apabila seorang wanita masih bertahan dengan prinsip hijabnya, maka setan beralih dengan strategi yang lebih halus. Caranya?

Membuka Bagian Tangan

Biasanya dengan berkembangnya mode pakaian akan terjadi perubahan juga cara berpenampilan, awalnya telapak tangan mungkin sudah terbiasa terbuka, maka setan membisikkan kepada para wanita agar ada sedikit peningkatan model yakni membuka bagian hasta (siku hingga telapak tangan).
Kedua, Membuka Leher dan Dada
Saat ini sudah banyak sekali para pengguna hijab yang sudah menampakkan leher dan dadanya dengan alasan supaya lebih modis. Padahal di jelas sekali yang namanya hijab itu digunakan untuk menutup dada dan kepala. Maka dipakailah pakaian model baru yang terbuka bagian leher dan dadanya dari yang model setengah lingkaran hingga yang model bentuk huruf “V” yang tentu menjadikan lebih terlihat lagi bagian sensitif lagi dari dadanya.

Ketiga, Berpakaian Tapi Telanjang

Hijab yang syar'i tidak hanya menutup aurat saja, tetapi juga membuat aurat kita tidak berbentuk dan tidak terlihat. Kenapa dikatakan berpakaian tetapi telanjang, karena banyak sekali para pengguna hijab yang masih menggunakan pakaian yang super ketat, yang memperlihatkan lekuk-lekuk tubuhnya atau juga berpakaian longgar tetapi tipis dan transparan. 
Maka tergodalah si wanita, di carilah model pakaian yang ketat dan kain yang tipis bahkan transparan. “Nggak apa-apa kok, kan potongan pakaiannya masih panjang, hanya bahan dan modelnya saja yang agak berbeda, biar nampak lebih feminin,” begitu dia menambahkan. Walhasil pakaian tersebut akhirnya membudaya di kalangan wanita muslimah, makin hari makin bertambah ketat dan transparan, maka jadilah mereka wanita yang disebut oleh Nabi sebagai wanita kasiyat ‘ariyat (berpakaian tetapi telanjang).

Keempat, Agak di Buka Sedikit

Setelah para wanita muslimah mengenakan busana yang ketat, maka setan datang lagi. Dan sebagaimana biasanya dia menawarkan ide baru yang sepertinya segar dan enak, yakni dibisiki wanita itu, “Pakaian seperti ini membuat susah berjalan atau duduk, soalnya sempit, apa nggak sebaiknya di belah hingga lutut atau mendekati paha?” Dengan itu kamu akan lebih leluasa, lebih kelihatan lincah dan enerjik.”
Lalu dicobalah ide baru itu, dan memang benar dengan dibelah mulai bagian bawah hingga lutut atau mendekati paha ternyata membuat lebih enak dan leluasa, terutama ketika akan duduk atau naik ke jok mobil. “Yah tersingkap sedikit nggak apa-apa lah, yang penting enjoy,” katanya.
Inilah tahapan awal setan merusak kaum wanita, hingga tahap ini pakaian masih tetap utuh dan panjang, hanya model, corak, potongan dan bahan saja yang dibuat berbeda dengan hijab syar’i yang sebenarnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar